Thursday, April 29, 2010

Misteri Alam Ghaib



bismillahirahmanirahim

qul laa ya'lamu man fii alssamaawaati waal-ardhi alghayba illaa allaahu wamaa yasy'uruuna ayyaana yub'atsuuna
[27:65]
"Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib, kecuali ALLAH, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan"
(Q.S An Namml <65>: 65)


Ghaib adalah segala sesuatu yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh manusia, seperti surga, neraka, alam malaikat, hari akhir, alam langit dan yang lainnya yang tidak bisa diketahui manusia, kecuali bila ada pemberitaan dari ALLAH SWT (lihat tafsir Ibnu Katsir, 1/53)

Alam jin dan wujud jin dalam bentuk asli seperti yang telah ALLAH SWT ciptakan adalah ghaib bagi manusia. Namun golongan Jin dapat berubah - ubah -dengan kekuasaan ALLAH SWT- dan amat mungkin bagi mereka melakukan penampakan, sehingga kita dapat melihatnya dalam wujud yang bukan aslinya, ALLAH SWT, berfirman: "sesungguhnya ia (setan) dan pengikut - pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (Q.S Al- a'raf <7>: 27)

Dari Abu As-Sa'ib, Hisyam bin Zuhrah, beliau bercerita bahwa dirinya pernah berkunjung ke rumah Abu Sai'id Al-khudri r.a, katanya: "Aku mendapatinya tengah mengerjakan sholat, akupun duduk menunggunya hingga beliau selesai. Tiba - tiba aku mendengar ada gerakan pada bejana tempat minum yang ada di pojok rumah. Aku menoleh ke arahnya dan ternyata seekor ular. Aku segera meloncat untuk membunuhnya, namun Abu Sa'id memberi isyarat kepadaku agar aku duduk. Ketika ia selesai dari sholatnya, ia menunjuk ke sebuah yang ada di kampung itu sambil berkata: 'apakah enkau melihat rumah itu?,' "ya" jawabku. Ia kemudian menuturkan, 'Dahulu yang tinggal di rumah itu adalah seorang pemuda yang baru saja menjadi pengantin. Kala itu kami berangkat bersama Rasulullah SAW ke Khandaq dan pemuda itu pun ikut bersama kami. Saat tengah hari, pemuda itu meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk pulang menemui istrinya.

Rasulullah SAW mengizinkannya sambil berpesan: "bawalah senjatamu karena aku khawatir engkau bertemu dengan orang - orang dari Bani Quraidhah". Pemuda itu mengambil senjatanya, kemudian pulang menemui istrinya. Setibanya di rumah, ternyata istrinya sedang berdiri diantara dua daun pintu. Ia mengarahkan tombaknya kepada istrinya untuk melukainya karena merasa cemburu karena istrinya berada di luar rumah. Istrinya berkata kepadanya: "Tahan dulu tombakmu, masuklah ke dalam rumah sehingga engkau akan tahu apa yang menyebabkan aku sampai keluar rumah!".

Pemuda itu masuk, dan ternyata terdapat seekor ular besar yang melingkar di atas tempat tidur. Pemuda itu lantas menghunuskan tombaknya dan menusukkan pada ular tersebut. Setelah itu, ia keluar dan menancapkan tombaknya pada dinding rumah. Ular itu (yang belum mati, red) menyerangnya dan terjadilah pergumulan dengan ular tersebut. Tidak diketahui secara pasti mana diantara keduanya yang lebih dahulu mati, ular atau pemuda itu'.

Abu Sa'id r.a melanjutkan ceritanya: "Kami menghadap Rasulullah SAW dan melaporkan kejadian itu kepadanya dan kami sampaikan kepada beliau: 'Mohonlah kepada ALLAH SWT agar menghidupkannya demi kebahagiaan kami'. Beliau menjawab: 'Mohonlah ampun untuk sahabat kalian itu!'. Selanjutnya beliau bersabda: "Sesungguhnya di Madinah terdapat golongan Jin yang telah masuk Islam, maka jika kalianmelihat sebagian mereka -dalam wujud ular- berilah peringatan tiga hari. Dan apabila masih terlihat olehmu setelah itu, bunuhlah ia -ular tersebut-, karena sebenarnya dia adalah setan."
(H.R Muslim 2236 dan 139 dari Abu Sa'id)

Para Rasul Tidak Mengetahui Perkara Ghaib:
Para Rasul Tidak Mengetahui Perkara Ghaib
Telah disebutkan sebelumnya bahwa sekumpulan Jin datang kepada Rasulullah SAW, kemudian mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Ketika itu Rasulullah SAW tidak mengetahui kehadiran mereka kecuali setelah sebuah pohon memberitahu -dan ALLAH SWT Yang Maha Kuasa untuk menjadikan pohon dapat berbicara- seperti yang disebutkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari sahabat Ibnu Mas'ud r.a. Ini menunjukkan bahwa beliau -Rasulullah SAW- tidak mengetahui perkara ghaib kecuali yang telah ALLAH SWT kabarkan.
ALLAH SWT, berfirman: "Katakanlah: 'Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan ALLAH SWT ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang Malaikat. Aku tidak mengetahui kecuali apa yang di wahyukan kepadaku. 'Katakanlah: Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?' 'Maka apakah kamu tidak memikirkannya?"

Para Malaikat Tidak Mengetahui perkara ghaib:
Kendatipun para malaikat adalah makhluk yang dekat di sisi ALLAH SWT, namun untuk urusan ghaib, ternyata mereka pun tidak mengetahuinya. ALLAH SWT berfirman saat pertama kali hendak menciptakan manusia.
"Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka-para malaikat- berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?', ALLAH SWT, berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'. Dan Dia yang mengajarkan kepada Adam nama - nama (benda2) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman; 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda2 itu jika kamu memang orang2 yang benar!', Mereka menjwab: 'Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'.
(Q.S. Al-Baqarah <2> 30-32))

Kaum Jin Tidak Mengetahui Perkara Ghaib
Banyak sekali orang yang tertipu dan keliru kemudian mengira jika bangsa jin mengetahui perkara ghaib, terutama bagi mereka yang terjun dalam kancah sihir dan perdukunan. Akibatnya kepercayaan dan ketergantungan mereka terhadap Jin sangatlah besar sehingga menggiring mereka kepada kekufuran.
Padahal ALLAH SWT dengan tegas telah mementahkan anggapan ini dalam firman-Nya: "Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia tersungkur, tahulah Jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan".
(Q.S. Saba <34>:14)

Manusia Tidak Dapat Mengetahui Alam Ghaib
Jika para Rasul yang merupakan utusan ALLAH SWT dalam menyampaikan syariat-Nya kepada manusia tidak mengetahui hal yang ghaib sedikitpun, maka sudah tentu manusia secara umum tidak ada yang dapat mengetahui alam ghaib atau menjangkau batasan2nya. ALLAH SWT hanya memerintahkan agar mengimani perkara yang ghaib dengan keimanan yang benar.
Keyakinan ini agaknya sudah mulai membias. Apalagi saat ini banyak sekali orang yang menampilkan dirinya sebagai narasumber untuk urusan2 ghaib, mampu menjawab pertanyaan2 terkait masa depan seseorang, mulai dari jodoh, bisnis, atau yang lainnya.
Tidak ada seorang pun yang dapat melihat dan mengetahui perkara ghaib, menentukan ini dan itu terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi di masa datang. Jika toh bisa, itu semata - mata bantuan dan tipuan dari setan, hanya ALLAH SWT yang mengetahui hal2 ghaib dan berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi pada diri makhluk2-Nya.

Wallahu'Alam
Penulis buletin: Iqbal Quro, S.Pd

No comments:

Post a Comment